Tuesday, October 10, 2017

Janganlah mengeluh pada manusia, Bermunajatlah kpd Allah

Janganlah mengeluh pada manusia, Bermunajatlah kpd Allah
Mengeluh, yaa sebagaian manusia memang wajar mengeluh jika dilanda masalah atau mendapatkan cobaan, tapi sebagai seorang muslim seharusnya kita tidak mengeluh jika mendapat kesulitan atau cobaan hidup, apalagi jika kita mengeluh kepada sesama manusia, sama saja kita tidak menerima apa yang dikehendaki oleh Allah SWT. 
Imam Al-Junaid sebagaimana termaktub dalam kitab Riyadhu Akhlaqis Shalihin, karangan Syekh Ahmad bin Muhammad Abdillah, halaman 32, sebagai berikut: 


مَنْ أَصْبَحَ وَهُوَ يَشْكُو ضَيْقَ الْمَعَاشِ فَكَاَنَّمَا يَشْكُو رَبَّهُ وَمَنْ أَصْبَحَ لِأُمُوْرِ الدُّنْيَا حَزِيْنًا فَقَدْ أَصْبَحَ سَاخَطًا عَلىَ اللهِ 


Artinya: “Barangsiapa suka mengadukan kesulitannya kepada sesama manusia, maka seolah-olah ia mengadukan Tuhannya (kepada mamusia tersebut). Dan barangsiapa merasa sedih dengan kondisi duniawinya, maka dia menjadi orang yang membenci Allah.”

Sebagai seorang manusia yang tidak puas dengan kondisi yang ada adalah wajar, namun akan lebih baik jika masalah masalah tersebut, tidak disampaikan (mengeluh) kepada sesama manusia, dan di sampaikan langasung kepada Allah SWT dengan ber munajat kepada-Nya


karena makna munajah, adalah mengadukan persoalan-persoalan hidup kepada Allah sekaligus memohon pertolongan dan belas kasih-Nya. 

Kapan si waktu terbaik untuk ber munajah kepada Allah ?


Salah satu waktu terbaik untuk bermunajat adalah pada saat seorang hamba melaksanakan shalat tahajud dalam doa-doa yang dibacanya di tengah malam, di saat semua orang terlelap tidur. Di saat seperti itu barang kali tidak ada orang mendengar atau melihat ketika seorang hamba bermunajat kepada Allah dengan isak tangis dan air mata yang berderai. 

Nabi Musa AS, sebagaimana disebutkan dalam Kitab Al-Mu’jam Al-Ausath lith-Thabraniy, berdasarkan hadits marfu’ (3505) yang diriwayatkan dari Abdullah ibnu Mas’ud, sering bermunajat kepada Allah dan mengucapkan doa-doa sebagai berikut:


اَلَّلهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ وَاِلَيْكَ الْمُشْتَكَى وَاَنْتَ الْمُسْتَعَانُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللهِ اْلعَلِيِّ الْعَظِيْمِ


Artinya: "Ya Allah segala puji bagi-Mu. Kepada Engkaulah aku mengadu dan hanya Engkau yang bisa memberi pertolongan. Tiada daya dan upaya, serta tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung."


Lalu pertanyaannya, apakah memang tidak boleh melakukan curhat kepada sesama manusia, seperti seorang kawan kepada kawan lainnya, atau seorang istri kepada suami atau sebaliknya? 


Tentu saja boleh sepanjang curhat itu tidak bermakna “ngrasani" atau menggunjing Allah SWT. Curhat kepada sesama manusia boleh dilakukan selama masih dalam koridor diskusi atau meminta nasihat untuk mendapatkan cara-cara terbaik untuk keluar dari kesulitan-kesulitan yang dihadapi sebab memang ada kewajiban untuk saling tolong menolong dan nasihat menasihati diantara sesama manusia. Artinya setiap musim memiliki hak untuk mendapatkan nasihat tentang alternatif solusi dari kesulitan-keulitan yang ada.

loading...