Ulama
asal india Zakir naik berkunjung ke indonesia pada Jumat (31/3/2017). Ketua
MPR RI Zulkifli Hasan menerima kunjungan Ulama asal India Zakir Naik di
Kompleks Parlemen, Nusantara III Senayan, Jakarta, Jumat (31/3/2017). Zulkifli
menyebut penggemar Zakir Naik cukup banyak di Indonesia.
Menurut
Zulkifli, para penggemar Zakir di Indonesia banyak menyaksikan ceramah ulama
itu melalui Youtube. Menanggapi hal itu, Zakir Naik mengaku senang karena
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia.
Ulama
dunia Zakir hariini Senin (3/4/2017) Naik menyampaikan kesannya tentang
Yogyakarta saat memberikan kuliah umum di depan ribuan peserta di Sportorium
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY),
"Kalau
belum berkunjung ke Yogyakarta berarti belum ke Indonesia," ujar ustaz
asal India itu disambut tepuk tangan hadirin.
Ia
mengaku sudah lama ingin sekali berkunjung ke Indonesia, tetapi belum sempat
terealisasi. Kunjungan pertama ke Indonesia ini dinilainya sebagai kesempatan
dari Tuhan yang menjawab doanya.
Zakir
Naik datang didampingi istrinya. Namun, perempuan bernama Farhat Naik itu
enggan tampil di depan peserta.
Sebelum
memasuki lokasi acara, Zakir Naik lebih dulu dicegat para peserta yang masih
berada di luar gedung dan diajak foto bersama. Peristiwa itu membuat wudu Zakir
Naik batal. Acara pun molor sekitar setengah jam karena Zakir Naik diantar ke
ruang rektorat untuk berwudu lagi.
Mengawali
ceramah yang bertajuk "Religion As An Agent of Mercy and Peace",
Zakir juga bercerita tentang pengalamannya berceramah di Turki. Ketika itu, ia
sempat kehabisan suara karena sound system yang tidak bagus.
Kedatangan
Zakir Naik ke UMY berawal dari kerja sama UMY dengan Universitas Darussalam
(UNIDA) Gontor Ponorogo sebagai pihak yang juga menginginkan kedatangan Zakir
Naik.
Pada
tahun lalu, UNIDA Gontor menginisiasi kedatangan Zakir Naik karena bertepatan
dengan 90 tahun usia Ponpes Gontor. Kedua institusi itu pun membentuk panitia
lokal bersama. Namun, rencana itu batal karena banyak negara yang juga
menginginkan kedatangan Zakir Naik.
Terpisah,
Wakil Rektor III UMY Sri Atmaja P. Rosyidi mengatakan kegiatan ini sebagai
bentuk partisipasi perguruan tinggi dalam membangun bangsa dan umat, serta
menjunjung toleransi umat beragama.
Ia
mencontohkan peran UMY dalam toleransi antarumat beragama adalah kegiatan
Mahathir Global Peace School (MGPS) yang rutin diselenggarakan setiap tahun.
MGPS
merupakan bagian dari penyampaian suara toleransi, semua manusia memiliki
status yang sama dalam bidang hukum perdamaian dan kemanusiaan.
"Artinya,
Islam mengajarkan untuk bersikap adil dan menciptakan perdamaian dan mendukung
penyelesaian konflik secara beradab, tanpa memandang latar belakang dan
keyakinan dalam rangka mewujudkan perdamaian dunia (global peace)," kata
Sri.
Assalamu'alaikum warohmatullah wabarokatuh.
Peraturan dalam berkomentar !
--------------------------------------------
1. Berkomentarlah yang relevan sesuai topik yang dibahas diatas.
2. Gunakan bahasa yang baik dan sopan.
3. Tidak Meninggalkan Link aktif.
4. Tidak berkomentar mengandung SPAM
EmoticonEmoticon